Berita

Uganda Berlakukan Kembali Pembatasan Covid-19 Saat Kasus Melonjak di Gelombang Kedua

2021-09-15


Lebih banyak pembatasan akan diperkuat di Uganda untuk mengekang penyebaran gelombang kedua Covid-19 di tengah peningkatan tajam dalam kasus, Presiden Yoweri Museveni mengkonfirmasi dalam pidato yang disiarkan televisi Minggu malam.


Semua sekolah dan institusi pendidikan tinggi akan ditutup selama 42 hari mulai Senin pagi, kata presiden, seraya menambahkan bahwa semua guru akan diminta untuk divaksinasi sebelum kembali ke kelas. "Ada peningkatan jumlah klaster infeksi di sekolah," kata Museveni.

Perjalanan antar kabupaten juga akan dilarang selama 42 hari mulai 10 Juni, untuk meminimalkan pergerakan orang dan penyebaran virus dari kabupaten ke kabupaten.

Selain itu, pertemuan komunal di tempat-tempat ibadah akan dihentikan selama 42 hari, tetapi pertemuan sosial akan dibatasi hingga kapasitas maksimum 20 orang.

Pada 4 Juni, Uganda mencatat rekor satu hari tertinggi dengan 1259 kasus yang dikonfirmasi, dengan tingkat positif 17%. Tetapi hanya 8% dari kasus dari 14 hari terakhir yang dirawat di rumah sakit.

“Pada gelombang ini, intensitas pasien dan kematian COVID-19 yang parah dan kritis lebih tinggi dari yang kita alami pada gelombang pertama,” kata Museveni. "Pada gelombang sebelumnya, kami membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk sampai ke kondisi pasien kritis dan parah saat ini. Sementara pada gelombang kedua, kami membutuhkan waktu kurang dari dua minggu untuk sampai ke tempat yang sama. Saat gelombang kedua melanda Uganda, negara ini terus berjuang dengan kekurangan vaksin karena hanya memvaksinasi kurang dari 2% dari populasi.Presiden Museveni mengumumkan dia akan mencoba untuk mendapatkan vaksin Sinovac China, vaksin Sputnik-V Rusia dan dosis Johnson & Johnson untuk Uganda, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Museveni menekankan bahwa memperkuat pembatasan sangat penting untuk mencegah kapasitas rumah sakit yang melelahkan. Tapi, dia mengancam bahwa jika pembatasan tidak diikuti dan situasinya memburuk, dia akan mengembalikan negara itu ke penguncian total.

Uganda mengambil langkah tegas untuk mencoba menghentikan penyebaran virus sejak awal pandemi tahun lalu. Itu adalah salah satu negara Afrika pertama yang memberlakukan pembatasan perjalanan pada warganya dan orang lain yang bepergian dari 16 negara yang dikatakan memiliki jumlah kasus virus corona yang tinggi, termasuk AS dan Inggris.

Itu juga di antara negara Afrika pertama yang mengumumkan larangan pertemuan publik besar termasuk pernikahan, gereja dan layanan Jumat untuk jangka waktu 30 hari. Pada 18 Maret, sekolah-sekolah ditutup dan demonstrasi publik dilarang."

------------------------CNN
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept